Hidup Setelah Pensiun: Kena Tipu?


Anda pasti pernah membaca di surat kabar atau mendengar cerita  hidup setelah pensiun yang tertipu oleh investasi yang tidak jelas. Mungkin Anda melihat bagaimana kawan-kawan dekat Anda yang sudah pensiun tertipu oleh iming-iming cepat kaya. Sungguh ini suatu kenyataan yang sangat menyedihkan dimana hidup sesudah pensiun begitu banyak penipuan merajalela tanpa hukuman yang sepadan. Ketika Anda masih muda dampak penipuan kemungkinan besar masih belum separah dibandingkan Anda sudah pensiun.

  1. Waspadalah terhadap janji-janji memperoleh keuntungan yang cepat. Simak apakah janji-janji tersebut masuk akal dan terbukti.

  2. Kenali kasus-kasus penipuan. Hidup setelah pensiun, Anda perlu mempelajari kasus-kasus penipuan yang sudah terjadi. ketahuilah jenis investasi yang benar sehingga pengetahuan ini akan mempertajam kemampuan Anda untuk 'mencium' adanya suatu upaya penipuan. Bagaimana seseorang mengenali lembar uang palsu? Bukan dengan cara mempelajari semua kepalsuan tetapi dengan mengenali uang yang asli. Begitu juga dengan penipuan. Ketika Anda mengerti investasi yang sesungguhnya, Anda akan mudah mendeteksi penipuan.

  3. Berhubungan hanya dengan penyedia (provider) investasi yang sah dan terpercaya. Hidup setelah pensiun, Anda perlu memeriksa latar belakang dari provider, pemimpin dan pengurusnya, termasuk pengalaman dan pendidikan mereka.

  4. Melakukan penelitian. Gunakan check list berikut ini:
    • Apakah provider investasi ini suatu badan yang sah?
    • Apakah imbal hasil diperoleh dari aliran uang yang baru atau dari investasi kita?
    • Kapan imbal hasil akan dibayarkan? Berapa jumlahnya dan berapa banyak yang digaransi? Siapa yang menjamin?
    • Seberapa lama jangka waktu investasi tersebut? Seandainya investasi dicairkan sebelum jatuh tempo, apa penaltinya dan bagaimana prosedurnya?
    • Bagaimana kita dapat memantau kinerja investasi kita? Apakah kita akan mendapat laporan dan seberapa sering?

  5. Memahami hukum "imbal hasil vs risiko". Ingat selalu "risk-return trade-off": potensi imbal hasil yang tinggi berkait dengan risiko yang tinggi. Tak ada yang namanya investasi risiko nihil imbal hasil besar.

  6. Mengikuti seminar ataupun program bermutu yang mengajarkan pada Anda ilmu investasi yang benar dan memiliki coach. Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda miliki, dengan menyediakan waktu untuk belajar mulai dari SD sampai sarjana, selama 16 tahun. Apa Anda pikir Anda dapat berinvestasi begitu saja tanpa belajar?

Pelatihan Persiapan Setelah Pensiun


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan Setelah Pensiun - Trader vs Investor?

Pelatihan Persiapan Pensiun Jasa Tirta I